Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia
Indonesia
berada diantara 6° LU – 11° LS dan merupakan daerah tropis dengan dua
musim, yakni musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap enam
bulan sekali. Terjadinya perubahan musim ini disebabkan antara lain:
1. Peredaran semu matahari tahunan
Peredaran semu tahunan matahari merupakan peredaran matahari pada bidang ekliptika dalam jangka waktu satu tahun.
Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh oleh matahari dalam
waktu satu tahun. Pergerakan matahari dari khatulistiwa menuju garis
lintang balik utara 23½° LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju
ke garis lintang bali selatan 23½° LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.
Setiap hari akan terjadi pergeseran dari letak terbit/terbenamnya
dibandingkan dengan letak yang kemarin. Pergeseran ini disebabkan karena
proses perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi), sehingga dapat
diketahui bahwa yang berubah adalah posisi bumi terhadap matahari.
Akibat dari perputaran bumi yang mengelilingi matahari tersebut, maka
mengakibatkan terjadinya pergeseran semu letak terbit/terbenamnya
matahari. Berikut ini bagan yang menunjukkan pergeseran semu letak
terbit/terbenamnya matahari dalam satu tahun. Perhatikan bagan berikut
ini:
Musim
di Indonesia terjadi sebagai akibat letak geografis Indonesia di antara
dua benua besar. Benua Asia berada di bumi belahan utara, sedangkan
Benua Australia berada di belahan bumi selatan yang mengakibatkan
tekanan udara yang berada di Asia dan di Australia. Dengan perbedaan
tekanan udara tersebut maka terjadilah angin muson. Angin muson adalah
angin yang setiap setengah tahun (6 bulan) berganti arah, sehingga di
Indonesia terjadi dua musim, yaitu: musim penghujan dan musim kemarau. Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu:
a) Angin muson barat
Angin
muson barat bertiup pada bulan Oktober – Maret, pada saat kedudukan semu
matahari berada di belahan bumi selatan, sehingga penyinaran matahari
di Benua Australia lebih tinggi di banding di Benua Asia. Hal ini
menyebabkan udara di Benua Australia bertekanan minimum (-) dan di Benua
asia bertekanan maksimu (+), sehingga angin yang bertiup dari Asia
menuju ke Australia. Pada kondisi seperti Indonesia terjadi musim hujan,
karena angin melewati samudera luas (Pasifik) yang banyak membawa uap
air.
b) Angin muson timur
Angin
muson timur bertiup mulai bulan April – September, disaat kedudukan semu
matahari berada di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia
rendah (-) dan tekanan udara di Australia tinggi (+), sehingga angin
bertiup dari Australia ke Asia. Angin muson timur melewati gurun yang
luas di Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu Indonesia
saat itu mengalami musim kemarau.
2 komentar:
Salam kenal Mas Didi Wahyudi, mohon maaf atas keberatan saya pada tulisan ini: http://ips-abi.blogspot.com/2012/10/hubungan-letak-geografis-dengan.html. tulisan ini saya dedikasikan hanya untuk dipelajari dan boleh diperbanyak/disebarluaskan tapi saya mohon cantumkan sumber dimana Anda copypaste. Terkait pada tulisan tersebut, maka saya mohon dicantumkan url blog saya: https://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/. terimakasih atas perhatiannya.
Sukses selalu & Tetap semangat....
Tuhan memberkati.
thanks kak infonya sangat berguna
sindonews hari ini
Posting Komentar